Home Travel Trans-Papua Akan Mempersempit Ruang Gerak Kelompok Bersenjata di Papua

Trans-Papua Akan Mempersempit Ruang Gerak Kelompok Bersenjata di Papua

1025
0
Facebook
Twitter
Google+
Pinterest
sumber: worldpress.com. Trans-Papua akan menembus titik yang paling terpencil sekalipun.

Ilustrasi: saya membayangkan dan berharap, selama periode lima tahun kedua kepemimpinan Presiden Jokowi, setiap kabupaten di Papua dengan kabupaten-kabupaten tetangganya akan-dan-sudah terhubung via jalan trans-Papua.

Lebih jauh, saya bahkan membayangkan, suatu ketika yang tidak lama lagi, akan ada jalan poros yang menyisir dan menghubungkan antara Jayapura di utara dengan Mereuke di selatan, melintas paralel dengan garis perbatasan antara Indonesia dan PNG (Papua Nugini).

Lantas apa konsekuensinya?

Pertama, mobilitas warga Papua dan siapapun yang berdomisili dan berkunjung ke Papua akan dapat dengan mudah mengunjungi setiap kabupaten di Papua via darat. Tak ada lagi kabupaten yang teriosalasi (dalam arti hanya mungkin diakses via udara). Fakta geografis dan historis yang masih sangat kasat mata.

Kedua, mobilitas warga itu, secara perlahan namun pasti, akan mendorong pergerakan barang dan jasa di kalangan warga. Kegiatan ekonomi akan berlangsung dengan sendirinya. Harga-harga barang dan jasa juga akan terus menyesuaikan nilai ekonomisnya.

Ketiga, jalan poros atau trans-Papua (atau apapun namanya), yang menghubungkan antara satu kabupaten dengan kabupaten tetangganya di Papua, akan berlanjut dengan pembangunan jalan antar kecamatan dalam satu kabupaten, kemudian disusul jalan-jalan antar desa dalam satu kecamatan.

Keempat, dan ini yang penting, realisasi dan penuntasan pembangunan jalan Trans-Papua yang menghubungkan antar kabupaten dan selanjutnya antar kecamatan lalu antar desa, pada akhirnya akan membatasi dan mempersempit ruang gerak atau mobilitas anasir kelompok bersenjata di Papua. Tentu saja, pada awalnya, para separatis itu juga akan memanfaatkan jalan-jalan trans-Papua tersebut. Namun pada akhirnya, mobilitas warga yang normal, lambat laun akan mempersempit ruang gerak kelompok bersenjata. Pengalaman di banyak negara membuktikan itu.

Mungkin karena itulah, tantangan dan kendala yang telah-sedang-dan-akan dihadapi oleh agenda penuntasan pembangungan Trans-Papua memang tidak enteng. Namun kendala dan tantangan itu, betapapun beratnya, tak seharusnya mengendurkan niat untuk menuntaskan pembangunan jalan Trans-Papua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here